Featured

Tampilkan postingan dengan label bahasa indonesia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bahasa indonesia. Tampilkan semua postingan

0 Contoh PTK Bahasa Indonesia PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF TEKS PROFIL TOKOH DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL KOMPONEN INQUIRY

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF TEKS PROFIL TOKOH DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL KOMPONEN INQUIRY PADA SISWA KELAS VII B
SMPN 10 SEMARANG TAHUN AJARAN 2005/2006

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keterampilan  membaca  bagi  seorang  siswa  mempunyai  kedudukan penting. Pertama, penting bagi siswa selama mereka mengikuti pendidikan di berbagai jenjang dan jenis sekolah. Kedua, penting bagi siswa setelah mereka selesai bersekolah dan bekerja di masyarakat.
Keterampilan  membaca  merupakan  keterampilan  dasar  bagi  siswa yang harus mereka kuasai agar dapat mengikuti seluruh kegiatan dalam proses pendidikan    dan    pembelajaran.    Keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kemampuan membacanya. Oleh karena itu, pembelajaran membaca mempunyai kedudukan yang sangat strategis.

Pembelajaran  membaca  bertujuan  agar  siswa  mampu  memahami pesan-pesan komunikasi yang disampaikan dengan media bahasa tulis dengan cermat, tepat, dan cepat  secara kritis dan kreatif. Kecermatan dan ketepatan dalam memahami pesan komunikasi  itu  sangat penting agar dapat dicapai pemahaman terhadap pesan komunikasi tersebut.
Dalam  era   globalisasi   informasi   seperti   sekarang   ini,   berbagai informasi  disampaikan  melalui  berbagai  media  cetak,  buku,  majalah,  dan sebagainya. Setiap orang, khususnya siswa, dituntut untuk memiliki kemampuan   membaca   yang   cukup   tinggi   untuk   menafsirkan   berbagai informasi yang tertulis.

Untuk file lengkapnya silakan download di Sini
Read more

0 Contoh PTK Bahasa Indonesia PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PADA SISWA KELAS II SD NEGERI I TERTEK TULUNGAGUNG


BAB I PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang Masalah


Pada hakikatnya, pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi, mengingat bahasa merupakan sarana komunikasi dalam masyarakat. Untuk dapat berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik dan benar. Pembelajaran tersebut akan lebih baik manakala dipelajari sejak dini dan berkesinambungan. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa disertakan dalam kurikulum. Hal ini dilakukan supaya peserta didik mampu menguasai bahasa Indonesia dengan baik dan benar serta mampu menerapkannya dalam kehidupan masyarakat.
Menulis sebagai suatu kegiatan berbahasa yang bersifat aktif dan produktif merupakan kemampuan yang menuntut adanya kegiatan encoding yaitu kegiatan untuk menghasilkan atau menyampaikan bahasa kepada pihak lain melalui tulisan. Kegiatan berbahasa yang produktif adalah kegiatan menyampaikan gagasan, pikiran, atau perasaan oleh pihak penutur, dalam hal ini penulis. Sebenarnya kegiatan produktif terdiri dari dua macam yaitu berbicara dan menulis. Meskipun sama-sama merupakan kegiatan produktif, kegiatan tersebut mempunyai perbedaan yang utama, yaitu pada media dan sarana yang digunakan.






Aktivitas menulis merupakan salah satu manisfestasi kemampuan (dan keterampilan) berbahasa paling akhir yang dikuasai pembelajar bahasa setelah mendengarkan, membaca, dan berbicara (Nurgiyantoro, 2001: 296). Dalam buku yang sama juga dijelaskan apabila dibandingkan dengan keterampilan berbahasa yang lain, kemampuan menulis lebih sulit dikuasai oleh pembelajar bahasa karena kemampuan menulis menghendaki penguasaan berbagai aspek lain di luar bahasa, untuk menghasilkan paragraf atau wacana yang runtut dan padu.
Kesimpulan tersebut diperkuat dengan adanya fakta bahwa media atau sumber belajar yang variatif tidak dimunculkan oleh guru. Sumber belajar di luar guru yang dapat dimanfaatkan oleh siswa yaitu buku teks dan LKS bahasa Indonesia. Oleh karena itu, suasana belajar mengajar tentang keterampilan
Untuk file lengkapnya silakan klik di sini
Read more

0 Contoh PTK Bahasa Indonesia Penerapan Metode Permainan Simulasi untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara pada Siswa Kelas II Sekolah Dasar

Penerapan  Metode Permainan  Simulasi  untuk Meningkatkan  Kemampuan  Berbicara  pada  Siswa  Kelas  II  Sekolah Dasar Negeri II Tertek Tahun Pelajaran 2010 / 2011


BAB I PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang


Berbicara  merupakan  salah  satu  aspek  keterampilan  berbahasa  dan juga  merupakan  sasaran  pembelajaran  berbahasa  Indonesia.  Keterampilan berbicara  dapat  meningkat jika ditunjang oleh keterampilan berbahasa yang lain, seperti  menyimak, membaca, dan menulis.  Keterampilan berbicara ini sangat   penting   posisinya   dalam   kegiatan   belajar-mengajar.   Pentingnya keterampilan berbicara bukan saja bagi guru, tetapi juga bagi siswa sebagai subjek dan objek didik.
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia dituntut terampil berbicara. Hal ini sejalan dengan pernyataan yang dilontarkan oleh Suyoto (2003:32) bahwa seseorang yang terampil berbicara cenderung berani tampil di masyarakat. Dia juga cenderung  memiliki keberanian untuk tampil menjadi pemimpin pada kelompoknya.  Orang   yang  pandai  berbicara   umumnya   mudah  bergaul, memiliki rasa percaya diri, dan dapat memengaruhi orang lain.

Sekolah dasar sebagai sekolah awal untuk melanjutkan ke tingkat yang lebih  tinggi sudah tentu siswa-siswanya  harus diberikan pengetahuan  yang lebih,  khususnya dalam pembelajaran keterampilan berbicara, sehingga bisa diaplikasikan ke jenjang selanjutnya. Pembelajaran berbicara di sekolah dasar belum  memuaskan  dan  belum  memenuhi  tuntutan  berbicara  seperti  yang dibutuhkan masyarakat.
Peneliti melihat kelemahan atas kondisi kemampuan berbicara siswa sekolah  dasar.  Umumnya, para siswa  mengalami kesukaran ketika diminta untuk  bercerita,  bercakap-cakap,  berpidato,  bahkan  sekadar  bertanya  pun banyak  di  antara  siswa  yang  tidak  mampu.  Padahal,  siswa  sekolah  dasar sebenarnya memiliki kemampuan dasar berbicara.
Berpijak   pada   fakta   di   atas,   maka   pengajaran   berbicara   harus diupayakan  lebih  bermakna  bagi  siswa.  Selain  memberikan  teori  tentang berbicara kepada siswa dalam proses belajar-mengajar, perlu juga diberikan pelatihan yang dapat merangsang siswa agar berani berbicara.


Untuk file lengkapnya silakah klik di Sini
Read more

Delete this element to display blogger navbar

 
© Semua Tentang Pendidikan | Design by Blog template in collaboration with Concert Tickets, and Menopause symptoms
Powered by Blogger